“Apa lucunya sih, video Sinta – Jojo yang Keong Racun itu? Gue udah nonton berkali-kali, kayaknya nggak ada yang lucu dari video itu.”
“
Dewi Lestari menyangka Keong Racun adalah video tentang siput beracun yang menyerang dan membunuh banyak orang.”
Begitu tulis salah satu teman saya di akun Twitter-nya. Dia heran, kenapa video Sinta dan Jojo menyanyi Keong Racun mendadak jadi perbincangan di mana-mana. Padahal menurutnya, video itu tidak lucu.
Untuk membantu “meluruskan” kebingungannya, saya bilang begini pada teman saya itu,
“Video itu diomongin bukan karena lucu, tapi karena yang lipsync adalah cewek-cewek cakep dan bening yang nggak malu joged-joged. Cowok-cowok jadi gemes. Lagunya juga infectious, sekali dengar langsung terngiang-ngiang di kepala.”
Tak membantah sama sekali, teman saya langsung paham.
“Oh, pantesan,” ujarnya singkat.
***
“Keong Racun? Apa tuh?”
Kalau Anda bertanya seperti ini, jangan khawatir. You are not alone. Dewi Lestari, lewat akun Twitter-nya sempat menulis, “And for a moment I seriously thought Keong Racun is a video of a poisonous snail killing people and was caught on tape.”
Novelis yang juga mantan personel Rida-Sita-Dewi itu menyangka Keong Racun adalah video tentang keong alias siput beracun yang menyerang dan membunuh banyak orang.
Keong Racun sebenarnya adalah judul lagu dangdut koplo yang dinyanyikan oleh penyanyi asal Bandung bernama Lisa. Liriknya merupakan ungkapan kekesalan seorang wanita pada lelaki nakal yang menggodanya. Sebelumnya, tidak banyak yang tahu lagu ini. Tapi setelah dua remaja geulis asal Bandung memilih lagu ini sebagai pengiring video mereka di YouTube, popularitas Keong Racun langsung meroket!
Penyanyi berusia 16 tahun yang selalu membuat histeris para abege ini tak akan terkenal kalau bukan karena YouTube.”
Menurut wawancara yang dimuat di Majalah Hai, video ini awalnya dibuat untuk keperluan pribadi. Sinta dan Jojo ingin merekam aksi mereka saat sedang lipsync (menggerakkan bibir sesuai lirik, seakan-akan sedang bernyanyi) lagu ini, lalu menaruhnya di Facebook. Karena proses uploading di Facebook memakan waktu terlalu lama, Sinta dan Jojo memutuskan untuk meng-upload di YouTube, kemudian di-embed ke Facebook.
Tak disangka-sangka, video berjudul Link Download Video SINTA AND JOJO KEONG RACUN itu ternyata ditonton ratusan ribu orang dan di-repost berkali-kali. Nama Sinta dan Jojo jadi buah bibir di forum-forum internet, ‘Keong Racun’ jadi Trending Topic di Twitter selama beberapa hari, video mereka ditayangkan di infotainment, Jojo bahkan langsung jadi cover girl dan tampil di sampul Majalah Hai terbitan 19 Juli 2010. Mereka berdua juga mengaku kepada Hai bahwa sudah ada beberapa produser yang mengajak rekaman.
Semua ini cuma gara-gara satu video iseng.
Luar biasa? Sebenarnya tidak juga. Di Indonesia, mungkin Sinta dan Jojo adalah superstar YouTube yang pertama (Marshanda sudah lebih dulu terkenal sebelum ia meng-upload video kontroversialnya ke YouTube). Tapi di belahan dunia lain, fenomena ini bukan hal yang baru.
Ambil contoh Moymoy Palaboy, duo asal Filipina beranggotakan James Ronald dan Rodfil. Di tahun 2007, kakak beradik ini meng-upload beberapa video ke YouTube, berisi mereka berdua lipsync lagu-lagu populer. Video-video ini ditonton oleh jutaan orang dari berbagai negara, hingga akhirnya Moymoy Palaboy dikontrak oleh perusahaan rekaman dan stasiun televisi. Dari “sekadar” superstar YouTube, James dan Rodfil kini jadi superstar betulan di Filipina.
Contoh lain yang lebih ekstrem? Justin Bieber.
Yup! Penyanyi berusia 16 tahun yang selalu membuat histeris para abege ini tak akan terkenal kalau bukan karena YouTube. Sejak kecil, bakatnya di bidang musik memang sudah menonjol. Dia bahkan sempat meraih juara 2 dalam kompetisi menyanyi di kotanya. Sang ibunda, Pattie Mallette, kemudian meng-upload video penampilan Justin di kontes itu ke YouTube, supaya keluarga dan teman-temannya yang lain bisa menonton. (Cek videonya di sini)
Ternyata bukan hanya keluarga dan teman-teman yang menonton, tapi juga jutaan pengguna YouTube lain yang terpesona pada suara emas Justin. Salah satu penonton itu adalah Scooter Braun, yang kemudian menawarkan diri untuk jadi manajer Justin dan mendapatkan kontrak rekaman untuk penyanyi berambut tebal ini.
Berawal dari YouTube, Justin Bieber kini jadi superstar internasional, idola remaja putri di hampir seluruh penjuru dunia.
***
Segampang itukah jadi superstar zaman sekarang? Bermodalkan video sederhana dan koneksi internet?
Tentu saja tidak. Calon superstar tetap harus punya superstar quality. Dalam kasus Sinta dan Jojo, penampilan fisik mereka yang aduhai dan tak kalah dengan bintang sinetron tentunya jadi salah satu faktor penentu. Justin Bieber pun begitu. Bukan hanya suaranya yang memukau, wajahnya pun imut-imut, sesuai dengan tipe pria idaman gadis-gadis remaja. Moymoy Palaboy mungkin tak bisa dibilang ganteng, tapi mereka bisa membuat orang tertawa (sekarang mereka berkarir sebagai aktor komedi dan penyanyi parodi di Filipina).
Teman saya yang lain kemarin bertanya, “Kalo gue nyanyi Keong Racun terus di-upload di YouTube, gue bakal jadi Trending Topic juga nggak ya?”
Teman saya itu adalah seorang bapak berambut gondrong beranak dua, jadi jawaban saya saat itu tentu saja, “No way.”
Tapi di atas segalanya, yang paling menentukan adalah faktor luck alias keberuntungan. Toh ada ratusan (bahkan lebih) video lipsync di YouTube yang diperankan oleh gadis-gadis cantik. Bahkan banyak di antara mereka yang benar-benar menyanyi dengan suara merdu. Tapi kenapa yang benar-benar jadi “superstar” hanya Sinta dan Jojo?
I guess they’re just lucky.
do u have a twitter
terus terang mas.. pertama kali lihat videonya memang lucu, tapi pas sudah lihat yg Marimar malah lebih lucu lagi. Trus lihat jojo n sinta sdh gk lucu lagi jadinya..
selalu ada banyak cara untuk populer ya sob..