Ajang Nokia World 2010 yang berlangsung di London, Inggris, menjadi tempat bagi Nokia untuk memperkenalkan amunisi baru. Nokia N8, Nokia C6, Nokia C7,dan Nokia E7 menjadi asa vendor asal Finlandia itu untuk mengangkat kembali derajat mereka di pasar ponsel dunia.
Mungkin ini untuk terakhir kalinya Anssi tampil di ajang Nokia World. Sebab, seperti diberitakan sebelumnya, Anssi bakal hengkang dari Nokia dalam enam bulan ke depan.
Amunisi anyar pertama adalah Nokia C6. Ini merupakan ponsel layar sentuh yang dilengkapi dengan Clear Black Display (CBD). Anssi mengklaim, warna hitam yang dihasilkan lebih hitam dari warna hitam, sehingga sangat membantu ketika digunakan saat cahaya matahari terik.
Dikutip dari Slashgear, C6 sudah dibenamkan kamera 8 megapixel, mendukung webTV, serta dilengkapi dengan Nokia Navigation dengan turn-by-turn direction.
Adapun ‘sang kakak’, yakni Nokia C7 hadir dengan tampilan lebih langsing. Nokia C7 dipercantik dengan layar selebar 3,5 inch, memori lebih besar ketimbang Nokia C6, dan dibungkus dengan chasing stainless steel.
Harga Nokia C6 adalah 260 euro sedangkan Harga Nokia C7 adalah 335 euro. Hanya saja, kedua harga itu masih belum ditambah pajak dan baru akan dilepas ke pasar ponsel pada kuartal 4 2010.
Kemudian ada Nokia N8. Ini merupakan seri ponsel hiburan jagoan Nokia. Kemampuan Nokia N8 langsung dapat terasa ketika melongok ke kamera yang terbenam di ponsel ini, yakni sudah berkekuatan 12 megapixel!
Nama terakhir yang diperkenalkan Anssi adalah Nokia E7. Nokia sepertinya coba membangkitkan ‘roh’ communicator pada Nokia E7. Hal itu terlihat dari desain Nokia E7, yang meski sudah mengusung layar sentuh selebar 4 inch, namun tetap dikombinasikan dengan keyboard qwerty model panjang.
Tak cukup bermain didesain, ponsel Nokia E7 dengan harga 495 euro (belum dengan pajak) ini juga sudah mengintegerasikan mail exchange, office document, dan akses ke Ovi. Bahkan Anssi sesumbar bahwa, Nokia E7 merupakan smarphone bisnis terbaik saat ini.
Well, kita tunggu saja bagaimana kiprah amunisi-amunisi baru Nokia ini. Apakah mampu berbicara banyak atau cuma menjadi produk pemanis di etalase toko-toko ponsel?