Real Work is OK and work in the virtual world also OK

I think the advantage of working in both worlds is if the returns from the virtual world reduced or no bitterness at all, then the income from the real world as the breadwinner.

Ketika baru tiba di kantor dan menyalakan komputer dan langsung buka cosaaranda.com ternyata ada artikel yang sangat baik untuk di renungkan. Kerja Atau ‘Kerja’, Ya?.

membaca beberapa komentar di antaranya :

Safetyshoes says:
kerja di dunia nyata dan maya lebih mengasikan… :)
Cosa Aranda says:
hebat bos kalo bisa dua2nya. aku sendiri gak yakin bisa :)
Cosa Aranda says:
wah, beneran niat mo ngerangkap kerja offline juga mbak ntar? kalo aku sih males :p kecuali kalo yg usaha sendiri, masih ok lah :) tapi kalo suruh kerja ikut orang, i’m sorry goodbye deh :)

Mas cosa gak yakin dengan dua-duanya bisa jalan…, dan suruh kerja ikut orang, i’m sorry goodbye deh :).. mungkin ada benarnya.

ada sedikit cerita

Saya bekerja di sebuah perusahaan Shoe industry and safety equipment yang memproduksi Safety Shoes Merk Kent (ceritanya) sebagai  seorang IT. Kebetulan memiliki seorang teman di bagian produksi yang gajinya harian (mungkin penghasilannya hanya 35.000/hari). Tapi beliau mempunyai sebuah keahlian memperbaiki alat elektronik seperti tv, radio, kulkas, dll dech… saking jagonya memperbaiki TV, biasanya hanya dalam tempo kurang dari 2 jam beliau berhasil memperbaiki TV dan mendapatkan penghasilan atas jasanya sebesar Rp. 50.000,- (coba kalo sehari ada 5 service TV, hitung berapa? dan coba di pikirkan jika tidak ada yang service saa sekali, bagaimana?)

Anggap kerja di pabrik adalah kerja nyata dan kerja dirumah sebagai tukang service adalah kerja maya. di pabrik masuk jam 1/2 8 sampe jam 1/2 5 sore. ba’da magrib sampai jam 10 malam (kurang lebih 3 jam) service di rumah.

Mungkin kita akan berfikirkan mendingan buka service full day donk, 2 jam bisa dapet Rp. 50.000,- daripada kerja 8 jam di pabrik.

Jawaban di atas ada benarnya. tapi perlu pemikiran lebih dalam lagi, bagaimana jika keadaan service lagi sepi? kecuali memang yakin dengan pemasukan dari service semakin hari semakin matang dan berkelanjutan dan tentu menjanjikan dan membutuhkan waktu lebih banyak karena barang yang di service pun tambah banyak.

Demikian juga dengan Kerja di dunia maya yang sepintas seperti pengangguran, badan ga keurus, penampilan apa adanya, celana pendek pake kaos. bangun tidur terus tidur lagi.. tetapi penghasilan mengalir terus. mungkin kalo yang ga ngarti bisa di bilang “MUJA” / “Ngepet” pake dukun kalee…

Kalau paid review lagi lancar dan cek dari adsense bisa datang tiap bulan. kalo lagi sepi gimana ? kalo kerja Nyata insya Allah pasti akan mendapatkan penghasilan.

Kecuali kita bisa menjaga agar trafik terus meningkat dan Page Rank tidak terlempar dari PR3, dan penghasilan bisa di terima tiap bulan yang bisa melebihi gaji di dunia nyata. kenapa tidak kita Full Time bekerja di dunia Maya.

saya sendiri setelah bekerja di pabrik sebagai kuli benerin kalo ada komputer rusak yang gajinya ga seberapa, di rumah ba’da magrib menyempatkan waktu main Facebook sambil update Web-web punya saya (baru ada 6 domain berbayar), menjaga trafik, mencari backlink, berusaha meningkatkan trafik, mengerjakan tugas paidreview.

Ba’da subuh, menulis beberapa artikel dan di simpan di flashdisk yang nanti akan di upload via internet di kantor yang unlimited. sampai di kantor sebelum beraktifitas upload artikel dan menulis kekuarangan-kekurangan untuk domain yang lain.

Menurut saya Keuntungan dari kerja di dua dunia adalah Jika pemasukan dari dunia maya berkurang atau pahitnya tidak ada sama sekali, maka penghasilan dari dunia nyata sebagai penyambung hidup.

Bagaimana Dengan Anda ?

9 thoughts on “Real Work is OK and work in the virtual world also OK

  1. keren nih, biasanya yg offline buat main income, yg online buat backup income. ini malah kebalikannya 🙂 top, gan!

  2. @ cosa: kehormatan dapat kunjungan master…, saya masih belumberani meninggalkan Offline.. nanti kalo dah jagoan SEO. masih ada seminggu lagi.. khan 4minggu jagoan SEO.. hehehehe

  3. kerja di pabrik biasanya yang dikejar bukan gajinya bos, banyak yang kejar asuransinya doang… kekeke.. nah ini dia yang saya belum mampu, ntar klo penghasilan di internet dah stabil, saya jadikan pabrik untuk mendapatkan asuransi doang

  4. Ngomong2 ini yang di kutip jawaban mas cosa dr komen saya jd numpang bersuara ya 🙂
    Klo saya sih Online income udah lebih dari cukup buat hidup dan menabung, apalagi skrg statusnya masih  nebeng orang tua, hehehe…
    Cuma kalau kita menjalani full online, well kayaknya saya ga sanggup deh. Pernah nyoba full online aja, awal2nya sih asyik lama2 kok bosan ya kelamaan di rumah, kesepian, merasa ga ada kerjaan lain, ga produktif, mana orang2 rumah menganggap saya pengangguran sejati. Kerjaan cm buka2 situs, cek stats, cek email, cek earning, sama blogwalking, bener2 bikin depresi deh,,
    Akhirnya dengan ada kegiatan offline, di mana kita banyak interaksi dengan orang dan menikmati udara segar rasanya pikiran lebih fresh dan kerja online jd lebih produktif karena aku biasa membuat skala prioritas. Ujung2nya earning naik deh 🙂
    Itu pengalamanku sih,,, gimana yang lain?

  5. @darknight : kehormatan dapat kunjungan kegelapan malam.. hehehehe. saya juga lebih senang seperti itu… dua-duanya jalan terus.. kebetulan jadi IT di Pabrik Safety Shoes. Uang dari internet tetap mengalir hanya sebagai tambahan, walau terkadang lebih besar dari gaji. tapi kadang lebih kecil. Thanks atas sharing nya mas….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *