Ketika sedang pusing bikin program plus brosur, baca berita dulu di detik biar ga ketinggalan berita. tapi kaget juga plus esmosi baca berita tentang satpol PP yang akan dipersenjatai. saya baca berita yang berjudul “Prijanto: Kalau Itu Dibatalkan, Banyak Satpol PP yang Mati” maka saya akan balik pernyataan sang Wakil Gubernur tersebut dengan “Sariful.com : Kalau tidak Dibatalkan, Banyak warga yang Mati”.
Berikut kutifannya dari detik.com:
“Loh memangnya kenapa? Itu kan tidak mematikan, cuma gas, peluru hampa dan peluru karet. Kalau itu dibatalkan, banyak Satpol PP yang mati nantinya,” kata Prijanto.
Menurut dia, Satpol PP perlu dipersenjatai karena banyak kelompok yang tidak tertib dan melawan saat ditertibkan.
Prijanto menjelaskan Permendagri No 26/2010 tentang penggunaan senjata api bagi Satpol PP, standar senjata yang digunakan telah turun menjadi peluru karet/hampa/gas. Dulunya, Permendagri nomor 35/2003 boleh menggunakan peluru tajam.
“Misalnya, ada Satpol PP yang mau dibacok saat penertiban. Komandannya lihat. Nah, yang bacok ini perlu ditertibkan, perlu dilumpuhkan. Ya pakai senjata itu sehingga target bisa dilumpuhkan dan tidak mematikan,” papar Prijanto.
Pak Pejabat.. Warga Juga tidak Akan Main Bacok jika Satpol PP bisa Lebih Sabar dan Persuasif…
Bercermin dari kasus Tanjung Priuk, bagaimana Satpol PP dengan membabi buta tanpa Senjata API memukul dan sebagainya sehingga banyak warga yang jadi korban. Saya menyaksikan sendiri di televisi bagaimana warga sudah tidak berdaya di tendang kepalanya di hajar dengan pentungan dan di kroyok beramai-ramai… apakah gak ada jalan persuaif yang sebaiknya di dahulukan, jika gagal coba di ulangi kembali untuk mencari jalan tengahnya… Jangan Asal menggunakan “Senjata”, ketika itu Anggota Dewan yang terhormat (DPRD DKI) aza di serang… apalagi warga biasa….?
Jika Tetap diberlakukan juga, menurut saya akan terjadi perang Bambu Runcing kedua.. dimana warga hanya bisa melempar batu, bambu, kayu dan benda2 lainnya dengan tangan sedangkan Satpol PP dengan menggunakan senjata walaupun dengan peluru karet yang sakitnya tetap terasa sangat apalagi jika terkena mata.. bisa menembak dari jarak puluhan meter.. jika terdesak dan warga sudah mendekat maka Satpol PP akan Menggunakan Alat Penyetrum… Apakah ini yang di butuhkan satpol PP sehingga mudah dalam menggusur Warga ?
hmmm saya pikir ada apa mas kok mati mati gini, ternyata satpol PP yah. Gimana khabarnya nih, saya lama gak berkunjung ke blog ini karena sibuk ngerjakan artikel
makin besar kepala aja satpol pp, kalo dipersenjatai … makin banyakl rampok berkeliaran! wacana dari orang gila!!!
dasar satpol pp kurang baik
dasar satpol pp kurang baik
btw mas klo saya mau komen selalu muncul tulisan “comment cannot be empty”
padahal kolom komentarnya udah saya isi, ada apa ya???
kemarin juga sempat denger2 berita ini, yg pasti bakal tambah parah nanti. ga pake senjata saja seperti itu brutalnya, apalagi pake senjata.. ga bisa bayangin mas, bener kata sampeyan banyak warga yg mati mungkin…