UMR 2013, Upah Minimum Regional atau Upah Murah Rakyat

UMR 2013 berapakah yang akan kita terima ? Berikut ini adalah perhitungan kasar dari seorang yang tidak faham akan hitungan UMR (Upah Minimum Regional) ada juga yang bilang Upah Minimum Kota/Propinsi 2013 (UMK/UMP). Coba bayangkan dalam satu keluarga ada 4 orang yang terdiri dari Ayah, Ibu dan 2 orang anak (Laki-laki dan perempuan). Jika di ambil rata-rata seorang makan Rp.4.000,- (entah dapet apa di warteg dengan uang senilai itu, mungkin nasi + sayur + gorengan 2 + krupuk, sedih banget bacanya.. gak ada lauknya). Sehari makan 3 kali, berarti Rp.12.000,- perhari, jika ada 4 orang berarti Rp.48.000,- per harinya untuk biaya makan saja. bagaimana jika di kalikan 1 bulan atau 30 hari ?? Betul… jawabannya adalah Rp.1.440.000,-. ini hanya untuk makan saja, belum untuk yang lain. misalnya susu, kalo anaknya masih kecil… uang sekolah.. oke lah sekolah gratis sampe SMP.. tapi untuk transportasi tetap butuh biaya.. dan keperluan lainnya yang tidak bisa saya merincinya.

UMR 2012 untuk daerah Kabupaten Bogor ada di kisaran 1,26jt an… untuk makan saja masih minus 200ribuan… entah bagaimana pemerintah menghitung UMR ini. Maka gak salah saya mengatakan singkatan dari UMR adalah UPAH MURAH RAKYAT.

ditambah lagi dengan sistem Kerja Kontrak sehingga perusahaan bebas kapan saja “memecat” karyawannya tanpa ada pesangon. belum lagi dengan Outsourcing yang semakin merajalela. bertambah parah dengan tidak di ikut sertakannya karyawan dalam jaminan sosial seperti JAMSOSTEK, sekalipun di ikutkan cuma segelintir orang dan di daftarkan dengan gaji umr bahkan di bawahnya, bertambah farah dengan tidak di ikutkannya dalam Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK).

Ketika istri atau anak sakit, berobat dengan biaya sendiri.. karena gaji pas pasan yang di katakan UMR akhirnya pinjam tetangga untuk berobat, bulan depan di ganti.. akhirnya hutang di warung tidak bisa dilunasi.. begitu terima gaji langsung di bayarkan hutang-hutang nya… habislah gaji tersebut… sebulan ke depan ngutang lagi.. bayar lagi dan ngutang lagi… kadang bayar hutang juga gak bisa full karena ada kebutuhan mendadak… dari sedikit cerita tersebut bisa di bayangkan bagaimana menderitanya seorang pekerja dengan Gaji UPAH MURAH RAKYAT!!!

perlu adanya solusi real dari pemerintah untuk mencari jalan tengahnya antara Pekerja dan Perusahaan sehingga perusahaan masih untung walaupun kecil, kesejahteraan karyawan meningkat walaupun cuma angan2. sehingga tidak perlu ada lagi demo-demo yang beujung anarkis karena pendemo tidak dapat menemui orang yang di demonya, entah karena tidak ada orangnya atau takut menemui pendemonya.

Bagaimana jika Buruh Jabodetabek bersatu dengan menutup akses Tol bandara bagi daerah tanggerang dan banten, Menutup jalan tol Cikampek untuk daerah bekasi dan sekitarnya, juga tol Jagorawi untuk daerah bogor… dijamin perekonomian Lumpuh… Berapa kerugian yang di derita? mencapai Milyaran kah?? triliunan kah ?? daripada uang senilai itu terbuang sia-sia.. lebih baik di berikan untuk kesejahteraan karyawan.

berikut adalah selembaran yang saya dapatkan dari ratusan karyawan yang berkeliling dari pabrik ke pabrik untuk mengajak AKSI MODAR (Mogok Daerah) pada tanggal 29 Oktober – 6 November 2012 dimana buruh Menuntut :

1. Tolak Upah Murah

2. Hapuskan Outsourcing dan Kerja Kontrak

3. Jalankan Jaminan Sosial (Jaminan Kesehatan) Bagi seluruh Rakyat indonesia

diakhir selembaran mereka mengajak

“JIKA ANDA MAU HIDUP LAYAK… MARI BERSATU KAWAN, BERJUANG BERSAMA…!!!

BURUH BERSATU TAK DAPAT DI KALAHKAN…!!!

gabungan-serikat-pekerja-buruh-kabupaten-bogor

5 thoughts on “UMR 2013, Upah Minimum Regional atau Upah Murah Rakyat

  1. berapapun umr yg penting pabriknya mau dan mampu byr, klo kagak ya tu2p dan gak ada artinya hitungan macem2, trus buruh gawe apa dan hrs berpenghasilan minimal berapa…. tiyussssssssssssssssssssssss miyapppppppppppppppaaaaaaaaaaaaaa

    1. Ya, kalo pabrik tutup lahankan jd bnyk nganggur tuh, mantan buruh bisa bertani, berkebun, bersawah, ber-ber dsb.. Akan tetaapiii, kalo ga da buruh pabrik mau jalan pake apa? Emang udh nemu robot2 yg kaya di pilem i-robot gitu?.. Sekian dan terima beres..

  2. setiap usaha pasti ada itungannya, pengusahanya byr upah juga dari hasil produksi, pengusaha byr upeti ke pemerintah jg dari hasil produksi, klo perusahaan gedhe produktivitas gedhe ya okelah kita kerja bareng, tapi klo minta upah gede produktivitas gk maksimal, dikit-dikit demo, disnaker pengawasan yo gk mikir kelangsungan usaha, trus kerjanya yo kapan…..,

  3. gimana mau kerja kalo perut laper, kurang gizi, inget kredit, inget listrik, inget kontrakan, anak pada kurang makan, dsb. Perusahaanpun harus peka terhadap permasalan sosial karyawannya krn sedikit banyak itu berpengaruh, terlebih jika menyangkut ekonomi. Masing-masing punya dilema kenapa tdk mau bermusyawarah utk ambl titik tengah terbaik (ga pernah terjadikan yg spt ini!? Diskusi internal antara pengusaha dgn karyawan secara langsung dan terbuka (brp sebenarnya keuntung perusahaan, brp bsr sebenarnya biaya hidup msng2 karyawan agar didapat rata2nya dsb?!).. Ya kan..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *